Like Us

Proposal penelitian merupakan produk akademik atau karya ilmiah sebagai sebuah karya intelektual. Apabila proposal yang kita susun ingin masuk ke dalam kategori tersebut maka harus memenuhi criteria tertentu, diantaranya:
  1. Sistimatis: susunan komponennya rapih, menggambarkan urutan dari yang harus didahulukan ke komponen berikutnya yang menggunakan landasan komponen terdahulu.  Misalnya, latar belakang harus diletakkan di awal sebelum rumusan masalah.
  2. Logis: latar belakang, rumusan masalah, solusi yang diajukan, teknik penelitian yang akan digunakan harus masuk akal. Selain itu,perlu disesuaikan dengan kemampuan,  tidak mengawang-ngawang, tidak terlalu rendah (sesuai dengan tingkatan), mungkin dilakukan dalam situasi yang ada, potensi SDM dan fasilitas tersedia atau dapat disediakan; dan biayanya terjangkau.
  3. Teoretik: landasan teori, kerangka berpikir, hipotesis tindakan, tindakan yang akan dilakukan, metode penelitian, instrument penelitian dan pembahasan harus dilandaskan kepada teori. Kalau tidak teoretik maka tidak dapat dikategorikan ilmiah. Kalau tidak ilmiah maka bukan penelitian. Oleh karena itu, peneliti dan kolaborator harus cukup membaca referensi terkait dengan variable dan metode penelitian, khusunya metode penelitian tindakan kelas.
  4. Simpel: proposal harus dapat dipahami oleh orang-orang yang terlibat oleh karena itu,harus memperhatikan siapa mereka. Tema penelitian sesuai dengan kebutuhan, kata-kata yang digunakan sederhana (tidak berbelit-belit) dan mudah dipahami,  kalimat tidak terlalu panjang sehingga sulitdi pahami, komponen proposal tidak berlebihan dan penampilan tidak mencolok.
  5. Menarik: tampilan proposal harus mengundang orang untuk terdorong membacanya. Diberi halaman muka berwarna dengan tatatulis yang artistik. 
Penilaian proposal menggunakan criteria tersebut di atas tentu hasilnya relative tergantung kepada siapa yang menilanya namun setidaknya dapat dijadikan panduan untuk menilai kelayakan sebuah proposal bagi penyusun.
Secara umum, komponen sebuah proposal terdiri dari tiga bagian saja yaitu pendahuluan, landasanteori dan metodologi penelitian. Proposal PTK sebenarnya lebih mirip proposal penelitian kuantitatif dari pada proposal penelitian kualitatif. Oleh karena itu, tidak terlalu sulit karena lebih banyak guru di Indonesia pernah melakukannya. Meskipun demikian, perlu ditambahkan komponen-komponen pelangkap seperti judul penelitian, daftar pustaka dan lampiran-lampiran.  Berikut ini komponen dan sistematika proposal PTK yang dimodifikasi dari buku yang ditulis oleh Professor Supardi dan Profesor Suharjono, yaitu:
HalamanJudul
Kata pengantar
Daftar isi
Daftar gambar dan tabel
Bab      I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Tindakan
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
Bab   II. KAJIAN PUATAKA
A. Kajian mengenai variabel (what)
B. Kajian mengenai tindakan (how)
C. Kerangka berpikir
D. HipotesisTindakan (bila perlu)
Bab  III. Metodologi Penelitian
A. Setting Penelitian
B. Prosedur Penelitian
C. Metode Pengumpulan DataTeknik analisis data
  1. Jenis data
  2. Sumber data
  3. Instrumen pengumpul data
D. Indikator Keberhasilan
    Daftar Pustaka
    Lampiran
    1. RPP yang akan digunakan dalam PTK
    2. Materi terkait dengan PTK
    3. Instrumen pengumpul data
    4. Bio data peneliti dan kolaborator
    Sub-sub komponen yang tertulis di atas tentu saja tidak baku melainkan harus disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya dalam bab pendahuluan dapat ditulis sub bab identifikasi dan pembatasan masalah, atau dalam bab kajian teori dan pustaka memuat sub bab yang memaparkan teori tentang setiap variable penelitian. Demikian juga dalam hal penomoran daftar isi bias menggunakan abjad ataupun nomor, bisa juga di dalam bentuk nomor seperti.
    Pemilihan teknik penomoran sangat bebas tergantung dari kesukaan dan efektifitas yang penting adalah konsistensi dari awal hingga akhir. Agar tidak menyulitkan dalam editing disarankan untuk mengetik dengan seting penomoran otomatis yang ada dalam fungsi software olah kata. Dalam Microsoft Word  terdapat fungsi multilevel list yang dapat membantu member nomor secara otomatis.

    Sumber : http://djj.bdkjkt.org/

    Post a Comment

    Lebih baru Lebih lama

    Teknologi

    FB GEG East Jakarta