Like Us

Problem yang timbul akibat keragaman lembaga pendidikan (sekolah,madrasah, pesantren, sekolah keagamaan, serta program kesetaraan), memerlukan strategi untuk menghadapinya.

Pertama, dinamika lapangan kerja yang sedemikian cepat berubah,menjadikan peserta didik semakin berkeinginan memperoleh kemudahan

untuk berganti pilihan lembaga pendidikan, misal dari sekolah umum ke sekolah kejuruan, atau dari satu program keahlian ke lain keahlian, dari kepeminatan bersekolah di lembaga formal bergeser ke lembaga non-formal, bahkan dari dunia kerja ke pelatihan dan kembali lagi ke dunia kerja, menjadikan pola MEME (multi exit multi entry) semakin diminati.

Kedua, faktor terpenting dalam arus turbulensi dinamika lapangan kerja, peserta didik harus dibekali dengan kurikulum inti (Pendidikan Agama, Pancasila, dan Bahasa Indonesia) dan pendidikan karakter yang mampu membentuk pribadi yang unggul dan memiliki jiwa nasionalisme dan persatuan kesatuan Indonesia.

Ketiga, diperlukan sinergi antar-berbagai pembina lembaga pendidikan (Kemendikbud dan Kemenag RI), agar proses pembinaan lembaga dapat berlangsung secara harmonis.

Keempat, seluruh elemen lembaga pendidikan wajib mensukseskan program Wajib Belajar yang merupakan compulsory program bagi seluruh warga, agar diawali sedini mungkin yakni sejak usia PAUD (4-5 tahun) sampai Kelas 12 tanpa memandang batas usia. Mengingat sedemikian pentingnya program wajib belajar, maka tidak boleh ada anak bangsa yang tertinggal (no one left behind).

Terakhir, untuk mendukung keempat kecenderungan tersebut, ketersediaan dan penggunaan big data adalah keniscayaan pada 2045. Oleh karena itu, penguasaan perkakas dan manajemen olah data modern, teknologi IoT dan AI sangat membantu untuk menuntaskan problem pendidikan dan mencari solusi bidang tersebut.

Buku tentang Arah Kompetensi Generasi Indonesia Menuju 2045 telahmenguraikan mengenai latar belakang, tujuan, pengertian, ruang lingkup serta cakupan arah kompetensi generasi Indonesia menuju 2045. Dengan pemahaman ini, maka pembahasan buku ini didasari dengan landasan keberagamaan, landasan filosofis, landasan pedagogis, landasan yuridis, landasan politis, dan landasan sosiologis-kultural yang diantisipasi akan mempengaruhi kemana arah kompetensi yang dibutuhkan di masa depan. Selain itu, arah kompetensi juga dipengaruhi oleh berbagai tantangan yang terjadi di dunia dan di Indonesia baik secara lokal maupun nasional, dengan uraian analisis kondisi saat ini dan prediksi 2045. Diharapkan bahwa dengan tantangan yang akan dihadapi, Indonesia bisa mempersiapkan profil manusia seperti apa yang akan dihadapi di tahun 2045.

Buku tentang Arah Kompetensi Generasi Indonesia Menuju 2045 telah menguraikan mengenai latar belakang, tujuan, pengertian, ruang lingkup serta cakupan arah kompetensi generasi Indonesia menuju 2045. Dengan pemahaman ini, maka pembahasan buku ini didasari dengan landasan keberagamaan, landasan filosofis, landasan pedagogis, landasan yuridis, landasan politis, dan landasan sosiologis-kultural yang diantisipasi akan mempengaruhi kemana arah kompetensi yang dibutuhkan di masa depan. Selain itu, arah kompetensi juga dipengaruhi oleh berbagai tantangan yang terjadi di dunia dan di Indonesia baik secara lokal maupun nasional, dengan uraian analisis kondisi saat ini dan prediksi 2045. Diharapkan bahwa dengan tantangan yang akan dihadapi, Indonesia bisa mempersiapkan profil manusia seperti apa yang akan dihadapi di tahun 2045.

Buku tentang Arah Kompetensi Generasi Indonesia Menuju 2045 telah menguraikan mengenai latar belakang, tujuan, pengertian, ruang lingkup serta cakupan arah kompetensi generasi Indonesia menuju 2045. Dengan pemahaman ini, maka pembahasan buku ini didasari dengan landasan keberagamaan, landasan filosofis, landasan pedagogis, landasan yuridis, landasan politis, dan landasan sosiologis-kultural yang diantisipasi akan mempengaruhi kemana arah kompetensi yang dibutuhkan di masa depan. Selain itu, arah kompetensi juga dipengaruhi oleh berbagai tantangan yang terjadi di dunia dan di Indonesia baik secara lokal maupun nasional, dengan uraian analisis kondisi saat ini dan prediksi 2045. Diharapkan bahwa dengan tantangan yang akan dihadapi, Indonesia bisa mempersiapkan profil manusia seperti apa yang akan dihadapi di tahun 2045.

Buku tentang Arah Kompetensi Generasi Indonesia Menuju 2045 telah menguraikan mengenai latar belakang, tujuan, pengertian, ruang lingkup serta cakupan arah kompetensi generasi Indonesia menuju 2045. Dengan pemahaman ini, maka pembahasan buku ini didasari dengan landasan keberagamaan, landasan filosofis, landasan pedagogis, landasan yuridis, landasan politis, dan landasan sosiologis-kultural yang diantisipasi akan mempengaruhi kemana arah kompetensi yang dibutuhkan di masa depan. Selain itu, arah kompetensi juga dipengaruhi oleh berbagai tantangan yang terjadi di dunia dan di Indonesia baik secara lokal maupun nasional, dengan uraian analisis kondisi saat ini dan prediksi 2045. Diharapkan bahwa dengan tantangan yang akan dihadapi, Indonesia bisa mempersiapkan profil manusia seperti apa yang akan dihadapi di tahun 2045.

Buku tentang Arah Kompetensi Generasi Indonesia Menuju 2045 telah menguraikan mengenai latar belakang, tujuan, pengertian, ruang lingkup serta cakupan arah kompetensi generasi Indonesia menuju 2045. Dengan pemahaman ini, maka pembahasan buku ini didasari dengan landasan keberagamaan, landasan filosofis, landasan pedagogis, landasan yuridis, landasan politis, dan landasan sosiologis-kultural yang diantisipasi akan mempengaruhi kemana arah kompetensi yang dibutuhkan di masa depan. Selain itu, arah kompetensi juga dipengaruhi oleh berbagai tantangan yang terjadi di dunia dan di Indonesia baik secara lokal maupun nasional, dengan uraian analisis kondisi saat ini dan prediksi 2045. Diharapkan bahwa dengan tantangan yang akan dihadapi, Indonesia bisa mempersiapkan profil manusia seperti apa yang akan dihadapi di tahun 2045.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama

Teknologi

FB GEG East Jakarta